Desa Pasarejo: Potensi Tersembunyi Desa Agraris Bondowoso

Di tengah lanskap perbukitan dan hamparan sawah yang membentang di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, terdapat sebuah desa yang menyimpan potensi besar sebagai pusat pertanian: Desa Pasarejo. Desa ini bukan hanya sebatas tempat tinggal masyarakat pedesaan, melainkan juga merupakan ladang subur bagi harapan, ketahanan pangan, dan pengembangan ekonomi berbasis agrikultur. Sebagai salah satu desa di kawasan agraris Wonosari, Pasarejo mencerminkan gambaran ideal tentang kehidupan desa yang bersahaja namun penuh semangat untuk tumbuh dan berkembang.

Pertanian adalah denyut nadi utama kehidupan masyarakat Pasarejo. Lahan-lahan sawah yang luas menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar warganya. Sistem pertanian tradisional telah lama dijalankan, namun dalam beberapa tahun terakhir, mulai muncul dorongan untuk melakukan modernisasi sistem pertanian, termasuk wacana besar tentang pertanian organik. Melalui pelatihan dan bantuan benih dari pemerintah, para petani mulai diperkenalkan dengan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Desa ini pun memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak desa-desa tetangga seperti Lombok Kulon yang telah lebih dulu mengembangkan konsep desa wisata pertanian organik.

Potensi agraris Desa Pasarejo tidak berhenti pada tanaman padi semata. Dengan tanah yang subur dan iklim yang mendukung, desa ini juga berpeluang mengembangkan berbagai komoditas lain seperti hortikultura, buah-buahan lokal, hingga peternakan terpadu. Sayangnya, potensi ini belum tergarap secara maksimal karena keterbatasan infrastruktur pasca panen dan minimnya pemasaran langsung ke konsumen. Oleh karena itu, perlu adanya intervensi melalui revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pembentukan koperasi tani, dan peningkatan kapasitas petani dalam bidang teknologi pertanian modern.

Lebih dari sekadar penghasil pangan, Desa Pasarejo dapat bertransformasi menjadi pusat edukasi dan wisata pertanian. Bayangkan jika pelajar dari kota datang berkunjung untuk belajar langsung bagaimana menanam padi, memetik sayur, atau mengenal tanaman herbal lokal. Ini bukan hanya mendatangkan pemasukan tambahan bagi warga desa, tetapi juga membangun kebanggaan akan profesi petani dan nilai-nilai kearifan lokal.

Namun, mewujudkan visi tersebut tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan sinergi antara pemerintah desa, kelompok tani, pemuda desa, dan mitra eksternal. Pendidikan dan pendampingan berkelanjutan harus diberikan agar transisi dari sistem pertanian konvensional menuju organik bisa berjalan efektif. Masyarakat juga perlu diyakinkan bahwa perubahan ini membawa manfaat jangka panjang—baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.

Desa Pasarejo adalah potret dari desa-desa Indonesia yang memiliki akar kuat dalam bidang pertanian. Potensinya sebagai desa agraris modern dan mandiri sangat besar, hanya tinggal menunggu keberanian dan keseriusan dari semua pihak untuk menjadikannya nyata. Jika dikelola dengan baik, Desa Pasarejo bukan hanya akan menjadi lumbung pangan Bondowoso, tetapi juga mercusuar inspirasi bagi desa-desa lain di Nusantara.